Kajian Umum “Hot Cold Empathy Gap”
Kajian Umum
“Hot Cold Empathy Gap”
Pemantik : Regita Cahyani
Hot-cold
empathy gap atau kesenjangan empati adalah keadaan di mana ketika kita berada pada emosi yang tidak
stabil (marah, sedih, dan lain sebagainya) akan sulit memahami pola pikir rasional
seseorang yang memiliki emosi emosi stabil, begitupun sebaliknya. Dalam hot-cold
emphaty terdapat dua tipe kondisi yang menjadi kecenderungan seseorang
yaitu kondisi “Hot State” yang merupakan kondisi ketika kita
berada dalam keadaan marah, sedih, kecewa, galau, lapar, dll. Kondisi yang
kedua yaitu “Cold State” yang merupakan kondisi di mana kita
memiliki emosi yang stabil dan berada dalam keadaan bahagia, tenang, tentram,
dan lain sebagainya.
Kedua kondisi ini nantinya dapat mempengaruhi bagaimana
cara kita merasakan, berpikir dan memahami perilaku dari orang lain. Contohnya
ketika kita sedang berada dalam kondisi cold state dan
mendengarkan sahabat kita bercerita mengenai masalah percintaannya sambil
menangis, mungkin terkadang kita akan berpikir bahwa hal tersebut berlebihan,
alih-alih memahami dan mengerti keadaanya, kita malah berpikir dan
menyepelekannya. “Seandainya aku jadi dia, mungkin aku tidak akan
berlebihan seperti itu”. Padahal hal tersebut belum tentu terjadi,
bisa saja ketika kita menghadapi situasi yang sama, maka kita juga akan
melakukan hal yang sama.
Begitupun sebaliknya, ketika kita berada dalam
keadaan hot State dan kita bercerita kepada teman kita yang
sedang berada dalam keadaan cold state maka sebaik apapun teman
kita merespon cerita kita, kita akan kesulitan menerimanya dan akan berpikir
bahwa dia tidak bisa memahami dan mengerti situasi kita. Hal ini dikarenakan
orang tersebut dan diri kita sedang memiliki tingkat emosional dan frekuensi
yang berbeda. Ketika kita berada dalam keadaan cold state kita
akan merasa kesulitan untuk merasakan jika kita berada di keadaan hot
state.
Belum ada Komentar untuk "Kajian Umum “Hot Cold Empathy Gap”"
Posting Komentar