Bedah Film Larva Eps: Fireplug
Bedah Film Larva
Eps: Fireplug
Oleh A.Achmad Fauzi Rafsanjani, S.Tr.A
Film secara umum dapat menjadi media hiburan, hegemoni, bahkan kritik. Kartun serial Larva, misalnya. Walaupun merupakan kartun yang menghibur dan termasuk tontonan anak-anak, ternyata dapat dilihat sebagai bentuk kritik terhadap hal yang mendasar di kehidupan. Dari adegan episode fireplug, ditampilkan latar tempat Larva atau cacing yang berada di Kota New York, tepatnya di saluran air kota New York. Latar suasana sedang musim panas dan tidak adanya pohon yang rindang untuk si Larva. Serta seperti kota, terdapat sampah di pinggir jalan New York.
Pemantik
mencoba mengemukakan kritik di episode ini dalam lingkup tata ruang. Larva yang
merupakan cacing tanah, yang seharusnya menetap di tanah yang subur, namun
dalam potret film ini, Larva berada di tengah kota dengan beton-beton jalan di
tempat tinggalnya. Hal ini menandakan bahwa tempat tinggal cacing tanah yaitu
tanah yang subur telah dijadikan sebagai jalanan dan bangunan untuk kepentingan
manusia. Dalam adegan lain dilihat bahwa bangunan-bangunan tinggi dibangun
dipinggir pantai. Hal ini mengindikasikan kawasan reklamasi
(timbunan/penimbunan laut) yang terjadi di kota.
Kesenjangan
sosial yang diakibatkan karena urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa
ke kota. Persaingan dalam mencari tempat tinggal sehingga yang kalah saing akan
mencari perumahan kumuh. Masyarakat kota yang konsumtif dapat dilihat dari
banyaknya sampah dipinggir jalan kota.
Bangunan
dan ruang dalam kota tidak lagi dijadikan sebagai tempat tinggal sesuai
hakikatnya, namun telah bergeser sebagai pengukur seberapa “kaya” atau sebagai
aset harta sesseorang/kelompok. Ruang dipandang sebagai komoditas/lahan
keuntungan sehingga banyak kapital yang dapat membeli ruang untuk kepentingan
modal mereka.
Belum ada Komentar untuk "Bedah Film Larva Eps: Fireplug"
Posting Komentar