BINCANG BUKU "THE ART OF EXPRESSION"
Ekspresi didefinisikan sebagai tindakan representasi dan
gaya ucapan tertentu yang sesuai dan seni ekspresi dapat diterapkan jika
seseorang memiliki sesuatu untuk diungkapkan. Ekspresi pada dewasa ini, sering diidentikkan
dengan mimik wajah, gestur tubuh, dan bahasa non-verbal lainnya. Namun, tanpa
sadar kita melupakan bentuk ekspresi yang paling dekat dengan kita dan sangat
valid untuk dijadikan salah satu pengkajian kebenaran. Ekspresi yang dimaksud
adalah ekspresi diskursif (to discourse)
berarti: mewacanakan; membicarakan; berbicara; membahas; menghubungkan;
mendebat; menyikapi apapun dengan kata-kata; dan sebagainya. Sehingga jelasnya,
ekspresi diskursif adalah ekspresi ide atau pemikiran seseorang yang dituang
dalam bentuk wacana.
Menurut Campbell
perihal bagian dasar berbicara atau menuliskan wacana, ujung atau tujuan dari
pembicaraan dapat direduksi menjadi empat: mencerahkan pemahaman, memuaskan
imajinasi, menyalurkan gairah, atau memengaruhi kehendak. Dari tujuan ekspresi ini, para pakar mengakui
empat bentuk atau fase yang berbeda dari ekspresi diskursif; yaitu, (1) Wacana
Deskriptif; (2) Wacana Naratif; (3) Wacana Ekspositif; dan (4) Wacana
Argumentatif.
Wacana Deskriptif berkaitan dengan penjelasan orang atau
benda yang menggambarkan kualitas, karakteristik, sifat atau fitur, dari apapun
dalam kata-kata, dapat menyampaikan gagasan tentang hal itu kepada orang lain. Wacana
Naratif berkaitan kisah tindakan atau peristiwa yang berkaitan dengan sejarah sebuah
kejadian, sehingga wacana naratif menghadirkan tema dalam relasi waktu. Wacana
Ekspositif berkaitan dengan tindakan mengekspos, membuka, menyingkap penjelasan
murni, definisi sejati yang membawa semua dimensi (ruang, waktu, keindahan, ide
dan pikiran baru), wacana eksposisi membuat pribadi yang dituju memahami sebuah
wacana.
Dari ketiga wacana tersebut, terdapat wacana yang
merupakan keseluruhan turunan dari tujuan-tujuan ekspresi diskursif yaitu
wacana argumentatif. Wacana argumentatif berkaitan dengan penggabungan ketiga
fase wacana (deskriptif, naratif, ekspositif), bertujuan untuk meyakinkan
pribadi yang dituju, bahwa apa yang dipertahankan itu benar. Argumentasi
berfungsi untuk saling memengaruhi kehendak pribadi satu ke yang lainnya dan
argumentasi tidak dapat dilakukan jika tidak memiliki pilihan kata yang tepat
untuk diungkapkan. Semakin variatif perbendaharaan kata, semakin jelas apa yang
ingin disampaikan (tidak memiliki celah untuk dipengaruhi).
Ekspresi pada umumnya merupakan sarana seseorang
mengungkapkan sesuatu dengan cara terbaik menurut mereka dengan kapasitas diri
mereka, dan ekspresi diskursif pada hakikatnya merupakan bentuk pencarian
kebenaran yang paling dekat. Argumentasi membutuhkan penalaran, peleburan
perasaan dan imajinasi yang diolah oleh akal manusia baik secara akal praktis
maupun teoritis dan buku Seni Mengekspresikan Pikiran (The Art of Expression)
yang ditulis oleh William Atkinson merupakan salah satu jenis buku bertema Self-Improvementyang menyajikan
bentuk-bentuk ekspresi secara intelektual namun tidak mengenyampingkan
emosional serta dorongan kepercayaan berekspresi manusia.
Belum ada Komentar untuk "BINCANG BUKU "THE ART OF EXPRESSION""
Posting Komentar