Bedah Buku "Islam dan Teologi Pembebasan"
Bedah Buku
"Islam dan Teologi Pembebasan"
Asghar Ali engineer lahir di Rajashtan Pada 10 Maret 1939, ayahnya merupakan seorang ulama di komunitas muslim di dawoodi bohra.Asghar Ali Engineer(biasa disebut Asghar Ali), seorang pemikir sekaligus teologi muslim yang kebetulan adalah pemimpin sebuah kelompok Syi'ah Isma'iliyah bernama ''·Daudi Dobras (Gauzare Daudi)'" di Botnbay India.
Asghar Ali hidup di tengah kemelut pergolakan etnis, konflik agama, pertikaian politik, dan kesenjangan ekonomi di lndia, Asghar Ali melakukan eksplorasi mendalam terhadap ajaran-ajaran Islam yang sangat relevan untuk dijadikan sebagai sandingan di tengah-tengah ideologi negara di dunia. Islam, bagi Asghar Ali dalam arti teknis adalah sebuah agama di samping sebagai suatu revolusi sosial yang menghendaki perubahan dan. menentang penindasan menurut konteks negara Arab dahulu. Islam lahir atas dasar persaudaraan universal, persamaan, dan keadilan sosial.
Teologi pembebasan adalah teologi kontekstual yang menekankan kebebasan, persamaan, dan keadilan,serta menolak penindasan penganiayaan, dan eksploitasi manusia oleh manusia. Teologi pembebasan karena itu dapat dikenali melalui ciri utamanya sebagai pengakuan terhadap perlunya perjuangan secara serius atas problem bipolaritas spritual-material kehidupan manusia dengan upaya menyusun kembali tatanan sosial dalam konteks kekinian menjadi tatanan yang tidak eksploitatif, tetapi adil dan egaliter
Agama Islam merupakan agama yang sangat revolusioner, ia hadir untuk menyelamatkan, membela dan menghidupkan keadilan. Dengan demikian dapat di katakan bahwa agama Islam merupakan pembebas bagi umat manusia.Sasaran buku ini yaitu keadilan yang menjangkau pada masalah sosial dan ekonomi, yang mengakar pada tauhid dalam Islam.
penulisan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengungkap makna teologi pembebasan dan relevansinya dalam konteks isu sosial. Makna dan relevansi akan dianalisis sesuai dengan gagasan Asghar Ali Engineer, seorang teolog Muslim yang lahir di India yang memiliki pikiran yang kuat dan sikap revolusioner dalam bekerja. Penelitian ini digunakan dalam upaya mengaktualisasikan makna transformatif-revolusioner teologis, terutama bagi teologi Islam untuk menghadapi problematika kehidupan manusia kontemporer. Teologi Pembebasan dalam konteks pemikiran Islam kontemporer mencuat kepermukaan sebagai sebuah keniscayaan sejarah. Paradigma ini muncul seiring denganadanya fenomena sosial yang berupa keterbelakangan, ketinggalan, kemiskinan,ketidakadilan dan kebodohan masyarakat Islam dibandingkan dengan masyarakatnon Islam.
Belum ada Komentar untuk "Bedah Buku "Islam dan Teologi Pembebasan""
Posting Komentar