Pelantikan dan Rapat Kerja Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo Koperti Politeknik Negeri Ujung Pandang Periode 2024-2025

      Acara ini merupakan momentum penting bagi organisasi untuk memulai babak baru dalam kepemimpinan yang akan membawa visi dan misi organisasi ke arah yang lebih baik. Pelantikan pengurus baru ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga sebagai tanda tanggung jawab besar yang harus diemban oleh para pengurus terpilih dalam menjalankan amanah yang telah diberikan oleh seluruh anggota. Pada acara ini pengurus dilantik dan disahkan di Baruga Anging Mammiri pada tanggal 27 Agustus 2024 oleh ayahanda Pak Salmubi selaku pembina HIPERMAWA KOPERTI PNUP.

        Dalam rentetan acara pelantikan terdapat kegiatan serah terima jabatan yang di tandai dengan assijancingeng. Assijancingeng merupakan kontrak sosial antara pemimpin dengan rakyatnya. Kontrak sosial ini terinspirasi dari proses pemilihan Arung Matoa Wajo pada zaman dahulu berdasarkan Lontaraq Sukkuna Wajo. Model kontrak sosial pada kerajaan Wajo menegaskan kepada kesetaraan dan kedaulatan rakyat dan pemimpinnya. Hal ini sejalan dengan adagium yang sering kita ucapkan dan dengan yakni, Maradeka To Wajoe Taro Pasoro Gauna Naita Alena Ade’na Napopuang (orang-orang Wajo itu merdeka, Lurus perbuatannya, tahu dirinya dan hanya adat yang dipertuan).

            Di dalam kegiatan pelantikan ini juga terdapat lawa suji ,Adapun isi dari lawa suji ini terdiri dari pisang, nangka, tebu, kelapa, mangga, dan labu. Isi dari lawa suji ini memiliki makna filosofi tersendiri. Di dalam bahasa bugis pisang biasa disebut loka atau dapat diartikan sebagai kemauan. Nangka disebut panasa, satu akar dengan kata minasa yang artinya pengharapan. Tebu memiliki makna filosofis sebagai bentuk pengharapan yang manis. Kelapa memiliki makna malunra, sebagai mana hal yang diharapkan kedepannya juga malunra. Bunga nangka dalam Bahasa bugis disebut sebagai lempu yang artinya kejujuran. Mangga yang digunakan adalah mangga macan yang satu akar kata dengan macca yang artinya kecerdasan. Buah Labu memiliki makna filosofi yang dapat tumbuh dimanapun dan kapanpun.

         Sehingga apabila digabung, isi dari lawa suji ini menggambarkan makna serta harapan harapan untuk kepengurusan yang akan datang yaitu kepengurusan yang didasarkan kepada nilai kecerdasan dan kejujuran yang dapat berkembang dimana pun berada.

       Pengharapan ini didalam bahasa bugis biasa diucapkan dengan kata, Mamminasaka wa loka mattunrung, pada cenning na tebbue nennia lunra na kalukue. Engka ka tettong nasaba akka melo patarakkai apparentang macca na malempu tennafodo tuo malawo lawo.

         Kegiatan ini dirangkaikan dengan rapat kerja yang diadakan di Sekretariat HIPERMAWA KOPERTI PNUP pada tanggal 28-31 Agustus 2024. Rapat kerja merupakan sebuah forum yang membahas perihal program kerja dari pengurus yang kemudian akan dijalan selama satu periode sesuai dengan apa yang telah dijalankan pada forum rapat kerja ini.

       

Penerbit: Ahmad Rafli Hamdani

 

Bagikan Artikel ini